BEBERAPA DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
1.
DISTRIBUSI NORMAL
Distribusi normal ( distribusi Gauss )adalah distribusi peluang
kontinu yang terpenting dalam seluruh bidang statistik. Grafiknya disebut kurva
normal, berbentuk lonceng yang menyatakan kumpulan data yang muncul dalam alam
seperti berikut:
Nama lainnya: distribusi Gauss (Gaussian distribution)
Kurva distribusi normal disebut juga kurva
normal atau kurva topi orang Meksiko (mexican hat).
Suatu
peubah acak X yang distribusinya berbentuk lonceng seperti pada gambar disebut peubah
acak normal. Distribusi peluang peubah normal kontinu bergantung pada dua
parameter μ dan σ, yaitu rataan dan simpangan baku. Jadi fungsi padat X
dinyatakan dengan n(x;μ,σ).
Distribusi normal. Fungsi padat
peubah acak normal X, dengan rataan m dan variansi s2, ialah :
dengan
π = 3,14159… dan e = 2,71828…
Cukup dengan mengetahui μ dan s, maka seluruh
kurva normal diketahui.
Misalnya bila μ = 30 dan s = 8, maka ordinat
n(x; 30, 8) dapat dihitung untuk berbagai nilai x dan kurvanya dapat
digambarkan.
Kurva normal dengan μ1 < μ2 dan s1 = s2 :
Kurva normal dengan μ1 < μ2 dan s1 < s2 :
Sifat-Sifat Kurva Normal:
1.
Modus, adalah suatu titik yang
terletak pada sumbu x di
mana kurva mempunyai nilai maksimum, yaitu pada x = μ
2.
Kurva
berbentuk simetri terhadap sumbu tegak pada x = μ
3.
Kurva mempunyai titik belok pada x = μ } σ, cekung
dari bawah bila μ – s < x < μ + s dan cekung dari atas untuk nilai x lainnya
4.
Kedua ujung kurva normal mendekati
sumbu datar secara asimptotik bila x bergerak menjauhi μ baik dari kiri maupun dari kanan.
5.
Luas daerah di bawah kurva adalah 1
2.
LUAS DAERAH DI BAWAH KURVA NORMAL
Untuk mengatasi kesulitan dalam menghitung
integral fungsi padat normal, maka dibuat tabel luas kurva normal.
Tetapi, tidak mungkin membuat tabel berbeda
untuk setiap nilai μ dan s.
Untunglah seluruh pengamatan setiap peubah acak
normal X dapat ditransformasikan menjadi himpunan pengamatan baru peubah acak
normal Z dengan rataan 0 dan variansi 1.
Definisi.:
Distribusi peubah acak normal dengan rataan 0
dan variansi 1 disebut dengan distribusi
normal baku (standard normal
distributiion).
Cara transformasinya sebagai berikut:
Bila X bernilai antara x = x1 dan x = x2 maka
peubah acak Z bernilai antara z1 = (x1 – μ)/s dan z2 = (x2 – μ)/s
Dengan transformasi tersebut, maka tabel luas
kurva normal yang dibutuhkan cukup satu saja, yaitu distribusi normal baku.
Contoh
Diberikan distribusi normal baku,
hitunglah daerah di bawah kurva yang dibatasi:
(a) sebelah kanan z = 1.84
(b) antara z = -1.97 dan z = 0.86
Jawaban:
a.
Luas sebelah kanan = 1 – luas
sebelah kiri z =
1.84 (lihat gambar di halaman berikut ini). Dari tabel luas sebelah kiri = 0.9671, jadi Luas sebelah kanan = 1 – 0.9671
= 0.0329
b.
Luas daerah antar batas tersebut
adalah luas di sebelah kiri z = 0.86 dikurangi dengan luas di sebelah kiri z =
-1.97. Dari tabel diperoleh 0.8051 - 0.0244 = 0.7807
3.
PENERAPAN
DISTRIBUSI NORMAL
Banyak masalah yang beberapa diantaranya dapat
memakai jasadistribusi normal, dibicarakan pada contoh soal berikut :
4.
APROKSIMASI NORMAL UNTUK BINOMIAL
Dalam bahan kuliah sebelumnya sudah
dijelaskan bahwa distribusi Poisson dapat digunakan untuk menghampiri
distribusi binomial ketika n membesar dan p sangat dekat ke 0 atau 1. Kedua
distribusi tersebut adalah diskrit.
Distribusi normal juga dapat
digunakan untuk menghampiri distribusi binomial bilamana n cukup besar. Distribusi
normal sering merupakan hampiran yang baik terhadap distribusi diskrit bila
yang terakhir ini berbentuk lonceng setangkup.
Jika X adalah peubah acak binomial dengan
rataan μ = np dan variansi σ2 = npq, maka bentuk limit dari distribusi:
Z =
bila n→ ∞ adalah distribusi normal standard n(z; 0, 1)
Misalkan dari distribusi binomial diketahui n =
15 dan p = 0.4. Untuk menghitun P(X = 4), maka dengan tabel binomial mudah
dihitung,
P(X = 4) = b(4;
15, 0.4) = 0.1268
Sekarang nilai peluang itu akan dihampiri
dengan distribusi normal. Hitunglah
μ = np = (15)( 0.4) = 6
s2 = npq =
(15)(0.4().6) = 3.6 _s = Ö3.6 = 1.897
Dari perhitungan binomial, telah diketahui P(X
= 4) = 0.1268. Nilai ini sama dengan luas daerah di bawah kurva normal antara
x1 = 3.5 dan x2 = 4.5 (dimana x = 4 adalah titik tengah).
Jika diubah ke nilai z, maka
z1 = (3.5 – 6)
/ 1.897 = -1.32
z2 = (4.5 – 6)
/ 1.897 = -0.79
Bila X peubah acak binomial dan Z peubah normal
baku,
P(X = 4) = b(4;
15, 0.4)
=
P(-1.32 < Z < -0.79)
= P(Z
< -0.79) – P(Z < -1.32)
=
0.2148 – 0.0934
=
0.1214
Hasil ini cukup dekat dengan nilai sesungguhnya
yaitu 0.1268. Hampiran normal akan berguna untuk menghitung jumlah binomial
untuk nilai n yang besar.
5.
DISTRIBUSI GAMMA
Fungsi gamma adalah fungsi berbentuk:
Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi
gamma, dengan parameter α danb, jika fungsi padat peluangnya diberikan oleh:
dengan a > 0 dan b > 0
Grafik fungsi gamma:
Teorema 2
Rataan dan variansi distribusi gamma adalah
μ=αβ dan σ2 = αβ2
Distribusi
Eksponensial
Distribusi gamma dengan α = 1 disebut
distribusi eksponensial. Distribusi eksponensial digunakan dalam teori
keandalan dan waktu tunggu atau teori antrian.
Distribusi Eksponensial. Peubah acak kontinu X
berdistribusi eksponensial Dengan parameter β, bila fungsi padatnya diberikan
oleh :
Rataan dan variansi dari distribusi gamma
adalah
Akibatnya, rataan dan variansi distribusi
eksponensial adalah:
Aplikasi distribusi eksponensial:
1.
Dalam teori antrian, jarak antar kedatangan
pelanggan di fasilitas pelayanan (seperti bank, loket kereta api, tukang cukur,
dsb) memenuhi distribusi eksponensial.
2.
Lama waktu mulai dipakai sampai rusaknya suatu
suku cadang dan alat listrik memenuhi distribusi eksponensial.
Hubungan
dengan proses Poisson
·
Hubungan antara distribusi eksponensial dan
proses Poisson cukup sederhana.
·
Misalkan distribusi Poisson dengan parameterλ,
dimana λ adalah
banyaknya kejadian dalam satu satuan waktu. Misalkan X adalah
peubah acak yang menyatakan panjang selang waktu yang diperlukan agar kejadian
pertama terjadi. Dengan distribusi Poisson, peluang tidak ada kejadian yang muncul
sampai selang waktu t adalah
·
Peluang panjang selang waktu kejadian pertama
terjadi sampai melewati X sama dengan peluang tidak ada kejadian. Fungsi
distribusi kumulatif dari X adalah:
Fungsi
densitas adalah turunan fungsi diatas:
yang
merupakan fungsi padat peluang distribusi eksponesial dengan λ = 1/b
·
Hal yang perlu diperhatikan adalah parameter l
dan b. Rataan dari distribusi eksponensial adalah b yang sama dengan 1/ l. b
adalah rataan antara dua kejadian yang berturutan.
·
Teori keandalan (reliability) yang menyangkut
kegagalan peralatan sering memenuhi proses Poisson, di sini b dapat
merepresentasikan waktu rata-rata antara kegagalan.
·
Banyak kerusakan peralatan memenuhi proses
Poisson, dan karena itu distribusi eksponensial dapat diterapkan di situ.
6.
PENERAPAN
DISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN GAMMA
Contoh 1
Misalkan suatu system mengandung sejenis komponen yang daya tahannya dalam
tahun
dinyatakan oleh peubah acak T yang berdistribusieksponensialdengan
parameter waktu rataan sampai gagal β = 5. Bila sebanyak 5 komponen tersebut dipasang dalam system yang berlainan,
berapakah peluang bahwa paling sedikit 2 masih akan berfungsi pada akhir tahun ke
delapan?
Jawab
Peluang bahwa suatu
komponen tertentu masih akan berfungsi setelah 8 tahun adalah
Misalkan X menyatakan bahwa suatu komponen yang masih berfungsi
setelah 8 tahun. Dengan menggunakan distribusi binomial, diperoleh Pentingnya distribusi gamma terletak pada kenyataan bahwa distribusi ini merupakan suatu keluarga distribusi yang distribusi lainnya merupakan hal khusus. Tetapi gamma sendiri mempunyai terapan penting dalam waktu menunggu dan teori ke andalan. Jika distribusi eksponensial memberikan waktu sampai terjadinya kejadian
Poisson (atau waktu antara kejadian poissson) maka waktu (atau ruang)
terjadinya sampai sejumlah tertentu kejadian Poisson terjadi merupakan peubah acak
yang fungsi padatnya diberikan oleh distribusi gamma. Jumlah tertentu kejadian ini adalah parameter α dalam fungsi padat gamma. Karena itu mudah dipahami bahwa bila α =1 hal khusus distribusi eksponensial berlaku. Fungsi padat gamma dapat diperoleh darih ubungannyad engan proses Poisson mirip dengan cara memperoleh fungsi padat eksponensial. Rinciannya diserahkan sebagai latihan. Berikut adalah contoh numeric penggunaan distribusi gamma dalam penerapan waktu menunggu.
Contoh 2
Misalkanlah bahwa hubungan telepon tiba disuatu gerdu (sentral memenuhi
proses Poisson dengan rata-rata 5
hubungan masuk per menit. Berapakah peluangnya bahwa setelah semenit berlalu baru 2 hubungan masuk ke gardu tadi?
Jawab:
Proses Poisson berlaku dengan waktu sampai 2 kejadian
Poissonmemenuhidistribusi gamma dengan dan . Misalkan peubah acak X
menyatakan waktu dalam menit yang berlalu sebelum 2 hubunganmasuk. Peluang yang
dicariadalah
7.
DISTRIBUSI KHI-KUADRAT
Kasus khusus yang lain dari distribusi gamma
adalah dengan mengambil a = v/2 dan b = 2, untuk v bilangan bulat positif.
Hasilnya disebut distribusi khi-kuadrat (chi-squared). Parameter v disebut
derajat kebebasan.
Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi
khi-kuadrat dengan derajat kebebasan v, bila fungsi padat peluangnya diberikan
oleh:
Rataan dan variansi distribusinya
adalah m =
v dan s2 = 2v
8.
DISTRIBUSI WEIBULL
Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi
Weibull, dengan parameter a dan b, bila fungsi padatnya berbentuk:
dengan a > 0 dan b > 0.
Rataan dan variansi dari distribusi Weibull
adalah
SOAL DAN
PEMBAHASAN
1.
Diberikan distribusi normal baku,
hitunglah daerah di bawah kurva yang dibatasi:
a.
sebelah kanan z = 1.84
b.
antara z = -1.97 dan z = 0.86
Jawaban:
a.
Luas sebelah kanan = 1 – luas
sebelah kiri z = 1.84 (lihat gambar di halaman berikut ini). Dari tabel luas
sebelah kiri = 0.9671, jadi Luas sebelah kanan = 1 – 0.9671 = 0.0329
b.
Luas daerah antar batas tersebut
adalah luas di sebelah kiri z = 0.86 dikurangi dengan luas di sebelah kiri z =
-1.97. Dari tabel diperoleh 0.8051 - 0.0244 = 0.7807
2.
Diberikan distribusi normal dengan
μ = 50 dan σ = 10, hitunglah peluang x terletak antara 45 dan 62.
Jawaban:
(lihat gambar di halaman berikut ini)
Nilai z yang bersesuaian dengan x tersebut adalah:
Sehingga
3.
Diketahui suatu distribusi normal dengan μ = 40
dan s = 6, carilah x sehingga:
a.
luas di sebelah kirinya 45%
b.
luas di sebelah kanannya 14%
Jawab :
a.
Diinginkan
nilai x sehingga luas kirinya 0.45
Dari tabel
normal baku diperoleh
P(Z < -0.13) = 0.45,
jadi nilai z
yang dicari adalah -0.13. Oleh karena itu
x = (6)(-0.13)
+ 40 = 39.22
b.
Dengan cara yang sama, diinginkan luas di
sebelah kanan nilai yang dicari adalah 0.14, ini berarti luas di sebelah
kirinya adalah 1 – 0.14 = 0.86. Dari tabel normal baku diperoleh
P(Z > 1.08)
= 0.86
jadi nilai z yang dicari adalah 1.08. Oleh
karena itu
x = (6)(1.08) +
40 = 46.48
4.
Sebuah mesin pembuat resistor dapat memproduksi
resistor dengan ukuran rata-rata 40 ohm dengan standard deviasi 2 ohm. Misalkan
ukuran tersebut mempunyai distribusi normal, tentukan peluang resistor
mempunyai ukuran lebih dari 43 ohm.
Jawaban:
Lakukan
transformasi terlebih dulu:
Sehingga
dapat dihitung
5.
Suatu jenis batere mobil rata-rata berumur 3,0
tahun dengan simpangan baku 0.5 tahun. Bila dianggap umur bater berdistribusi
normal, carilah peluang suatu batere berumur kurang dari 2.3 tahun.
Jawab
:
Untuk
menghitung P(X < 2.3), hitunglah luas di bawah kurva normal sebelah kiri
titik 2.3. Ini sama saja menghitung luas daerah sebelah kiri z padanannya: z =
(2.3 – 3.0)/0.5 = 1.4 dan dari tabel normal baku diperoleh:
P(X < 2.3) = P(Z < -1.4) = 0.0808
6.
Suatu perusahaan listrik menghasilkan bola
lampu yang umurnya berdistribusi normal dengan rataan 800 jam dan simpangan
baku 40 jam,
Hitunglah
peluang suatu bola lampu dapat menyalaantara 778 dan 834 jam.
Jawab
;
7.
dari 200 orang mahasiswa yang mengikuti ujian
Kalkulus di sebuah Prodi, diperoleh bahwa nilai rata-rata adalah 60 dan
simpangan baku (standard devisasi) adalah 10. Bila distribusi nilai menyebar secara
normal, berapa:
a.
persen yang mendapat A, jika nilai A ³ 80;
b.
persen yang mendapat nilai C, jika nilai C
terletak pada interval 56 ≤ C ≤ 68;
c.
persen yang mendapat nilai E jika nilai E <
45
jawab :
Misalkan X adalah peubah acak yang menyatakan
nilai ujian Kalkulus.
8.
Dalam soal ujian terdapat 200
pertanyaan multiple choice, setiap soal terdiri dar 4 jawaban dan hanya satu
jawaban yang benar. Bila seorang siswa hanya menerka saja, berapakah peluang
siawa menebak dengan benar sebanyak 25 sampai 30 dari 80 soal?
Jawaban:
Peluang
jawaban yang benar untuk tiap soal adalah p = 1/4. Jika X adalah peubah acak
yang menyatakan banyaknya jawaban yang benar dengan menerka, maka :
Dengan
menggunakan hampiran kurva normal dengan
Diperlukan
luas antara x1 = 24.5 dan x2 = 30.5. Nilai peubah z yang bersesuaian adalah:
Sehingga
dapat dihitung:
9.
Peluang seorang penderita sembuh dari suatu
penyakit adalah 0.4. Bila ada 100 orang yang terkena penyakit tersebut, berapa
peluang bahwa kurang dari 30 orang yang sembuh?
Jawab
:
Misalkan X
peubah binomial yang menyatakan banyaknya penderita yang sembuh. Karena n =
100, maka penggunaan hampiran kurva normal seharusnya memberikan hasil yang
cukup tepat dengan
μ = np = (100)(0.4) = 40
s = Ö(npq) =
Ö{(100)(0.4)(0.6)} = 4.899
Untuk mendapatkan
peluang yang diminta, harus dicari luas di sebelah kiri x = 29.5.Nilai z yang
berpadanan adalah
z = (29.5 – 40)/4.899 = -2.14
Jadi,
peluang 30 orang sembuh dari 100 penderita adalah
P(X < 30) = P(Z < -2.14) = 0.0162
10. Suatu system
mengandung sejenis komponen yang daya tahannya dalam tahun dinyatakan oleh
peubah acak T. Peubah acak T berdistribusi eksponensial dengan parameter waktu
rataan sampai gagal b = 5. Jika terdapat 5 buah komponen dipasang pada sistem
yang berlainan, tentukan peluang sekurangkurangnya 2 komponen masih berfungsi
sampai akhir tahun ke-8.
Jawab
:
Peluang
komponen masih berfungsi hingga akhir tahun ke 8 adalah
Misalnya X
adalah jumlah eksponen yang masih berfungsi hingga akhir tahun ke-8, maka
dengan distribusi binomial
11. Suatu panggilan
telepon datang pada papan switching mengikuti proses Poisson, dengan rata-rata
5 sambungan datang tiap menit. Tentukan peluang hingga 1 menit berlalu baru 2
sambungan yang datang.
Jawaban:
Proses Poisson
dapat diterapkan dengan menunggu 2 kejadian Poisson terjadi mempunyai
distribusi Gamma dengan b = 1/5 dan α = 2. Misalkan X adalah selang waktu
sebelum 2 panggilan telpon datang. Peluangnya adalah
2 komentar:
terimkaasih yaa mbak informasinya membantu sekali. namun untuk pembahasan soalnya masih banyak yang kosong mungkin bias dibenahi lagi. makasih :)
wah ini yang saya cari :D
THANKS SIS
Posting Komentar