HARAPAN MATEMATIK
1.
RATAAN PEUBAH ACAK
Nilai harapan
atau harapan matematik ini dinyatakan dengan E(X). Rataan atau harga harapan
suatu peubah acak dapat diperoleh dengan mengkalikan tiap nilai peubah acak
tersebut dengan peluang padanannya dan kemudian menjumlahkan hasilnya. Bila
peubahnya kontinu, definisi harapan matematik pada dasarnya sama, yaitu
menggantikan penjumlahan dengan integral.
Bila dua uang
logam dilantunkan 16 kali dan X menyatakan banyaknya muncul muka pada
tiap lantunan, maka X dapat bernilai 0, 1, dan 2. Misalkan percobaan itu
menghasilkan tidak ada muka, satu muka, dan dua muka, masing-masing sebanyak 4,
7, dan 5 kali, maka rataan banyaknya muncul muka tiap lantunan adalah :
Perhatikan, bilangan 4/16, 7/16, dan 5/16 adalah frekuensi nisbi
untuk masing-masing hasil. Rataan
banyaknya muka muncul pada tiap lantunan yang diharapkan terjadi dalam jangka
panjang diistilahkan dengan nilai harapan atau harapan matematik yang
dinyatakan dengan E(X).
Definisi 2.12 :
Misalkan X suatu peubah acak dengan distribusi peluang f(x).
Nilai harapan X atau harapan matematik X adalah
CONTOH :
Carilah nilai harapan banyaknya statistikawan
yang duduk dalam panitia adalah 3 orang yang dipilih secara acak dari 4
statistikawan dan 3 ahli biologi.
Jawab:
Misalkan X = banyaknya statistikawan dalam
panitia.
X
= {0, 1, 2, 3}
Fungsi
probabilitasnya dinyatakan sebagai
Dari perhitungan diperoleh:
Dari
perhitungan diperoleh:
Dibuat tabel distribusi probabilitas X
Tabel 4.1. Distribusi
Probabilitas X
x
|
0
|
1
|
2
|
3
|
f(x)
|
1/35
|
12/35
|
18/35
|
4/35
|
Jadi nilai harapan (rata-rata) banyaknya statistikawan
yang duduk dalam panitia adalah:
Jika terdapat
fungsi g(x) dari peubah acak X, yaitu tiap nilai g(x)
dapat ditentukan bila diketahui nilai X, maka dapat dinyatakan teorema
2.1 berikut.
Teorema 2.1
Misalkan X suatu peubah acak dengan distribusi peluang f(x).
Nilai harapan fungsi g(X) adalah
Teorema di atas dapat diperluas menjadi definisi 2.13 berikut untuk
perhitungan harapan matematik fungsi dengan beberapa peubah acak.
Definisi 2.13
Bila X dan Y peubah acak dengan distribusi peluang
gabungan f(x, y), maka nilai harapan fungsi g(X,
Y) adalah
Perhatikan bila g(X, Y) = X dalam
definisi 2.13, kaitkan kembali dengan distribusi marginal X, maka
di mana g(x)
adalah distribusi marginal X. Demikian pula jika h(X, Y)
= Y,
di mana h(y)
adalah distribusi marginal Y.
SIFAT HARAPAN :
Teorema 2.2
Bila a dan
b tetapan, maka
Teorema 2.3
Nilai harapan
jumlah atau selisih dua atau lebih fungsi suatu peubah acak X sama
dengan jumlah atau selisih nilai harapan fungsi tersebut, yaitu
Teorema 2.4
Nilai harapan
jumlah atau selisih dua atau lebih fungsi peubah acak X dan Y adalah
jumlah atau selisih nilai harapan fungsi
tersebut, yaitu
Teorema 2.5
Misalkan X dan
Y dua peubah acak yang bebas, maka
2.
VARIANSI DAN KONVARIANSI
2.1.
Variansi
·
Kita sudah memahami bahwa nilai harapan peubah acak X seringkali
disebut rataan (mean) dan dilambangkan dengan μ.
·
Tetapi, rataan tidak memberikan gambaran dispersi atau pencaran
data. Rataan dari masing-masing peubah acak berbeda mungkin sama, meskipun
distribusinya tidak sama. Oleh karena itu diperlukan besaran lain yang menggambarkan
sebaran data.
·
Selain rataan, besaran lain yang sangat penting dalam probstat
adalah variansi, simpangan baku, dan kovariansi.
Definisi.
Misalkan X adalah variabel random dengan distribusi peluang f(X) dan
rataan μ. Variansi dari X adalah:
jika X diskrit,
dan
jika X kontinu.
Akar
kuadrat dari variansi disebut dengan deviasi standar atau simpangan baku dari X
dan dilambangkan dengan σ
·
Interpretasi:
Nilai x – μ disebut penyimpangan suatu pengamatan dari rataannya. Karena
penyimpangan ini dikuadratkan lalu dirata-ratakan, maka σ2 akan lebih kecil
untuk kelompok nilai x yang dekat μ dibandingkan dengan kelompok nilai x yang
jauh dari μ.
·
Dengan kata lain, jika nilai-nilai x cenderng terkonsentrasi di
dekat rataannya, maka variansinya kecil. Sedangkan jika jauh dari rataan maka
variansinya besar.
·
Perhatikan bahwa variansi selalu positif (mengapa?), dan simpangan
baku adalah akar positif dari variansi.
Contoh 1. Diberikan disribusi peluang sbb:
Hitunglah
variansi dari X.
Jawaban:
·
Variansi juga dapat dihitung dengan rumus lain yang lebih mudah,
yaitu:
σ2 = E(X2) – μ2
·
Contoh 2.
Misalkan X menyatakan banyaknya bagian yang
cacat dari suatu mesin bila 3 suku cadang diambil secara acak dari proses produksi.
Distribusi peluang X:.
Hitunglah variansi dari X
Jawaban:
Variansi
untuk peubah acak lain yang bergantung pada X, yaitu g(X), diberikan dala
teorema di bawah ini.
Teorema.
Misalkan
X adalah peubah acak dengan distribusi peluang f(x). Variansi
dari peubah acak g(X) adalah :
Contoh
Hitunglah
variansi dari g(X) = 2X + 3, bila X adalah peubah acak
dengan distribusi peluang
Jawaban :
2.2.
Kovariansi
Misalkan
X dan Y adalah variabel random dengan distribusi peluang gabungan
f(x, y). Kovariansi dari X dan Y adalah
Jik X dan Y
kontinu
·
Interpretasi: Kovariansi antara dua peubah acak menunjukkan sifat
asosiasi (hubungan) antara keduanya;
·
Jika kedua peubah tersebut bergerak kearah yang sama (X membesar
dan Y membesar) maka hasil kali (X - μx)(Y - μy) cenderung bernilai positif;
·
Jika bergerak kearah berlawanan (X membesar dan Y mengecil),
maka hasil kali (X - μx)(Y - μy) cenderung akan bernilai negatif.
·
Tanda kovariansi (+ atau -) menunjukkan apakah hubungan antara
kedua peubah acak positif atau negatif.
Kovariansi juga
dapat dihitung bila dengan rumus yang lebih mudah sebagai berikut:
Contoh :
Misalkan
X = jumlah ballpoint warna biru, dan Y = jumlah ballpoint warna merah.
Bila dua ballpoint diambil secara acak dari kotak, distribusi peluang
gabungannya sudah dihitung pada contoh terdahulu, yaitu:
Hitunglah
kovariansi dari X dan Y !
Jawaban:
Sifat-Sifat Variansi
a)
Teorema 1.
Jika a dan b adalah konstanta maka
Akibat 1: Jika a = 1, maka
Akibat 2: Jika b = 0, maka
b) Teorema 2. Jika X dan Y adalah peubah acak dengan distribusi
peluang f(x,y) maka
Akibat 1: Jika X dan Y peubah acak saling bebas, maka:
Akibat
2: Jika X dan Y variabel random saling bebas, maka:
3.
RATAAN DAN VARIANSI
DARI KOMBINASI LINEAR PEUBAH ACAK
Dibawa ini diberikan beberapa sifat yang
berguna untuk menyederhanakan perhitungan rata-rata dan variansi
Jika a dan b merupakan
konstanta, maka
E(aX+b)
= aE(X)+b
Bukti:
Menurut
definisi nilai harapan (kasus kontinnyu)
Karena:
akibat
dari teorema di atas adalah:
- Dengan membuat a=0, kita lihat bahwa E(b)=0
- Dengan membuat b=0, kita lihat bahwa E(aX)=aE(X)
Nilai harapan penjumlahan atau perbedaan
dari dua atau lebih fungsi suatu peubah acak X adalah penjumlahan atau
perbedaan dari nilai harapan fungsi itu. Dengan kata lain
E[g(X)±h(X)]
= E[g(X)]±E[h(X)]
Bukti:
Menurut definisi (kasus kontinnyu)
Nilai harapan dari penjumlahan atau
perbedaan dua fungsi atau lebih dari peubah acak X dan Y merupakan penjumlahan
atau perbedaan dari nilai harapan fungsi itu. Dengan kata lain
E[g(X,Y)±h(X,Y)]
= E[g(X,Y)]±E[h(X,Y)]
Bukti:
Menurut definisi (kasus kontinnyu)
Analog untuk kasus diskrit
Akibatnya:
1.
Jika
maka diperoleh:
2. Jika
maka diperoleh
Akibat dari teorema di atas adalah
§ Dengan membuat g(X,Y) = g(X) dan h(X,Y) =
h(Y) kita lihat bahwa
E[g(X)±h(Y)]=E[g(X)]±E[h(Y)]
§ Dengan membuat g(X,Y) = X dan h(X,Y) = Y,
kita lihat bahwa E(X±Y) = E(X) ± E(Y)
X dan Y adalah dua peubah acak bebas, maka
E(XY) = E(X)E(Y)
Bukti:
Menurut definisi diatas (kasus kontinnyu)
Karena X dan Y bebas, maka dapat ditulis Dimana g(x) dan
h(x) merupakan distribusi pias, sehingga
Jika a dan b konstanta sembarang, maka
Bukti:
Menurut definisi,
Dan
Sehingga :
Akibatnya: 1. Jika a=1, maka
2. Jika b=0, maka
Jika X dan Y perubah acak dengan distibusi
probabilitas f(x,y) maka
4. TEOREMA
CHEBYSHEV
Probabilitas dari sembarang peubah acak m X dalam selang k simpangan
baku dari rataan sekurang-kurangnya 1 – 1/k2, atau
Bukti :
Bukti dari Teorema
Chebyshev (Lanjutan):
Sekarang karena |x-μ|≥ kσ, maka berlaku (x-μ)2
≥ k2σ2, sehingga kedua suku terakhir dapat dituliskan sebagai berikut:
Sehingga diperoleh
Contoh Penggunaan
Teorema Chebyshev:
Peubah acak X mempunyai
rataan μ=8 dan variansi _ 2 = 9, serta distribusi peluang tidak
diketahui. Tentukan P(-4
< x < 20).
Jawab :
SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Sebuah panitia beranggotakan 3 orang
dipilih secara acak dari 4 orang mahasiswa STI dan 3 orang mahasiswa IF. Hitung
variansinya.
Jawab :
2. Misalkan X menyatakan permintaan minyak
goring (dalam liter) menjelang hari raya.
Fungsi padat dari X sebagai
berikut:
Cari rataan dan variansi X.
3. Hitunglah variansi dari g(X) = 2X
+ 3, bila X adalah peubah acak dengan distribusi peluang
JAWAB
4. X bagian pelari pria dan Y bagian pelari
wanita yang menempuh lomba maraton mempunyai distribusi peluang gabungan
JAWAB :
5. Jika X dan Y adalah peubah
acak dengan variansi σ2 X = 2, σ2 Y = 4 dan kovariansi σXY =
-2, hitunglah variansi dari peubah acak Z = 3X – 4Y + 8.
JAWAB :
6. Dalam sebuah permainan dengan dadu, seorang
pemain mendapat hadiah Rp20 jika muncul angka 2, Rp40 jika muncul angka 4,
membayar Rp30 jika muncul angka 6, sementara pemain itu tidak menang atau kalah
jika keluar angka yang lain. Berapa harapan kemenangannya?
Jawaban:
Misalkan X menyatakan peubah acak yang menyatakan jumlah uang yang
dimenangkan. Nlai X yang mungkin adalah 0, 20, 40, dan -30. Setiap angka dadu
mempunayi peluang yang sama, 1/6.
7. Tiga uang logam dilempar secara bersamaan.
Pemain mendapat Rp5 bila muncul semua sisi angka (A) atau semua sisi gambar
(G), dan membayar Rp3 bila muncul sisi angka satu atau dua. Berapa harapan kemenangannya?
JAWAB :
8. Sebuah panitia beranggotakan 3 orang
dipilih secara acak dari 4 orang mahasiswa STI dan 3 orang mahasiswa IF. Berapa
nilai harapan banyaknya mahasiswa STI yang terpilih dalam panitia tersebut?
JAWAB :
Misalkan X menyatakan jumlah mahaiswa yang terpilih dalam panitia
tersebut. Nilai X yang mungkin adalah 0, 1, 2, dan 3. Distribusi peluang X
adalah
9. Sepasang dadu dilemparkan. Tentukan nilai
harapan jumlah angka yang muncul.
Jawaban:
10. Hitunglah harapan umur dari bolam lampu, jika
diketahui bahwa X perubah acak yang
menyatakan umur (dalam jam) dari bolam lampu, yang dinyatakan dalam
bentuk berikut:
JAWAB :
menurut
definisi
Jadi bolam lampu tersebut dapat
diharapan (rata-ratanya) berumur 200 jam
11. Jika X perubah acak dengan fungsi
probabilitas seperti contoh (4.5), maka cari variansi perubah acak g(X) = 4X +
3
JAWAB :
Dari contoh (4.5) diperoleh;
Menggunakan teorema (4.3) pada kasus ini diperoleh:
Jadi variansi perubah acak g(X) = 4X + 3 adalah:
12. Suatu peubah acak X mempunyai rataan µ=8, variasi = 9, sedangkan peluang distribusinya
tidak diketahui. Hitunglah
a. P(-4<X<20), dan b P( 6 ).
Jawab :
a. P(-4<X<20) =
P[8-(4)(3)<X<8+(4)(3)] 15/16
b. P( 6 ) = 1–P( < 6)
= 1–P(-6 < X -8 < 6)
= 1–P[8-(2)(3)<X< 8+(2)(3)] ≤ 1/4
13. Sepasang dadu dilemparkan. Tentukan nilai
harapan jumlah angka yang muncul.
Jawab :
Misalkan: X menyatakan angka yang muncul pada dadu pertama Y menyatakan
angka yang muncul pada dadu kedua
Ditanya: berapa E(X + Y)?
3 komentar:
hello mampir yuk ke blogku http://melianatirais.blogspot.com/
foto nya ga bisa dilihat
Sumbernya dari buku apa ?
Posting Komentar